Bisa kulukis sebuah ilusi
dengan hati
ketika batu-batu ini
penuh kerikil
melukai hati
aku tak mungkin
menyebutkan baldu
Dipahat dewata arcamu
dengan secebis kemuliaan
Anbia
dengan selembut simponi kasih
Kadangkala
sedegil batu-batu karang
menerima musim
senanar angin yang tiba-tiba bosan
dan
diriku yang luka
masih terbelit
di rambutmu
Pengakhirannya
sebuah keraguan
bermain di umbut masa
bersama musim pergi
yang pernah
mengutip segala sisa-sisa pedih
bersamakepudaran waktu
yang terus bertindih
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment